Cabang Baru Pakarena
oleh Darmawan Denassa
Direktur The Gowa Center
Pergelaran Tari Pakarena Bura'ne Kasuwiang Sabtu malam 14 Mei 2011 di Istana Tamalate kompleks Balla Lompoa di Kab. Gowa, selain menyuguhkan tarian Pakarena yang berbeda karena ditarikan oleh laki-laki. Diluar dari ketidaklaziman dan beberapa pekerjaan rumah yang menanti berbagai pihak untuk menjawab berbagai pertanyaan yang muncul dari penemuan jenis tari Pakarena ini.
Di luar dari pekerjaan rumah itu, sejak pengungkapan hingga pergelaran Tari Pakarena Bura'ne Kasuwiang ini memberikan realitas baru bagi kita bahwa terdapat cabang lain atau mungkin baru dalam Tari Pakarena. Karena sejauh ini dari 12 ragam Tari Pakarena yang telah terungkap, semuanya ditarikan perempuan sedangkan laki-laki dari 12 ragam itu umumnya berperan sebagai pengiring musik.
Di luar dari pekerjaan rumah itu, sejak pengungkapan hingga pergelaran Tari Pakarena Bura'ne Kasuwiang ini memberikan realitas baru bagi kita bahwa terdapat cabang lain atau mungkin baru dalam Tari Pakarena. Karena sejauh ini dari 12 ragam Tari Pakarena yang telah terungkap, semuanya ditarikan perempuan sedangkan laki-laki dari 12 ragam itu umumnya berperan sebagai pengiring musik.
Dari pergelaran semalam kita masuk dalam sebuah realitas baru bahwa terdapat bagian dari Tari Pakarena, dimana bagian itu dibawakan laki-laki (Bura'ne).
Dengan demikian jika digambarkan dalam sebuah bagan pohon, maka akan kita temukan Pohon Pakarena. Dari pohon Pakarena ini dapat kita bagi dalam dua cabang, satu cabang penarinya perempuan dan satu cabang lagi ditarikan laki-laki.
Dari cabang laki-laki terdapat ranting Pakarena Bura'ne Kasuwiang. Baru satu ranting ini yang terungkap, sehingga jika dilakukan eksplorasi tidak tertutup kemungkinan akan ditemukan ranting lainnya.
Dari dahan Tari Pakarena Bainea (perempuan) kita telah temukan 12 ranting diantaranya Royong dan Bone Balla.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar