Gowa Center. Sungai Jeneberang merupakan sungai legendaris di kabupaten Gowa. Jeneberang merupakan satu dari 15 sungai besar yang ada di Gowa. Hulunya berasal dari Gunung Bawakaraeng, mengalir membelah wilayah kabupaten Gowa dan bermuara antara Barombong dan Tanjung Bayang, panjang dari hulu ke hilir 75 km.
Aliran Sungai Jeneberang dibendung di Bendungan Raksasa Bili-Bili, terletak 40 km dari hulu. Hasil bendungan ini menjadi bahan baku air minum, irigasi, dan pembangkit listrik. Beberapa perangkat bendungan seperti sabo dam, consolidation dam, dan sand pocket terdapat di sepanjang sungai khususnya sebelum wilayah genangan.
Tahun 2004 (24/3) salah satu kaldera bagian barat Bawakaraeng runtuh, material lumpur, pasir, dan bebatuan memenuhi Jeneberang hingga terjadi sedimentasi jutaan kubik sebelum bendungan Bili-Bili hingga memenuhi wilayah genangan. Sejak tahun itu air sungai lebih sering berwarna coklat.
Jeneberang melewati delapan kecamatan di Gowa (Tinggimoncong, Parigi, Parangloe, Manuju, Bontomarannu, Pallangga, Sombaopu, dan Barombong) sungai ini juga melintasi dua kecamatan di kota Makassar masing-masing Tamalate dan Mariso (Darmawan Denassa)
Aliran Sungai Jeneberang dibendung di Bendungan Raksasa Bili-Bili, terletak 40 km dari hulu. Hasil bendungan ini menjadi bahan baku air minum, irigasi, dan pembangkit listrik. Beberapa perangkat bendungan seperti sabo dam, consolidation dam, dan sand pocket terdapat di sepanjang sungai khususnya sebelum wilayah genangan.
Tahun 2004 (24/3) salah satu kaldera bagian barat Bawakaraeng runtuh, material lumpur, pasir, dan bebatuan memenuhi Jeneberang hingga terjadi sedimentasi jutaan kubik sebelum bendungan Bili-Bili hingga memenuhi wilayah genangan. Sejak tahun itu air sungai lebih sering berwarna coklat.
Jeneberang melewati delapan kecamatan di Gowa (Tinggimoncong, Parigi, Parangloe, Manuju, Bontomarannu, Pallangga, Sombaopu, dan Barombong) sungai ini juga melintasi dua kecamatan di kota Makassar masing-masing Tamalate dan Mariso (Darmawan Denassa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar