Gowa Center. Setelah dibuka kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa dan Kelurahan (BPMPDK) Sulawesi-Selatan, Andi Manngiriang Massirappe, Selasa 27 Juni 2011. Pada hari kedua (28/6) pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi Sharing Pemberdayaan program-program OMS yang melakukan kemitraan dengan Australian Community Development and Civil Sosiety Strengthening Scheme (ACCESS) Phase II dengan 19 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di empat kabupaten yang bermitra dengan ACCESS masing-masing Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Bantaeng.
Kegiatan dihadiri 24 perwakilan pemerintah kabupaten/kota se-Sulsel masing-masing dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) BPMD, Bappeda, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kesehatan.
Pelaksanaan kegiatan tahun ini mengambil tema Pelayanan Publik bagi Kesejahteraan Warga dilaksanakan di Hotel Celebes Indah Makassar dari 27-28 Juni 2011. Hari pertama dilaksanakan diskusi tentang Pelayanan Publik dengan pemateri Ari Dwipayana dari UGM Yogyakarta dan malam hari Direktur Adat dan Budaya Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Sapto Supono memaparkan informasi rencana pengembangan pemberdayaan di Indonesia dimana beberapa waktu kedepan akan berorientasi pada pemberdayaan perempuan.
Kepala Kantor Pelayanan Satu Atap Gowa
Presentasikan Best Practise Layanan Publik Gowa
Pada hari kedua (28/6/2011) dilaksanankan presentase Best Practise, kerja terbaik dari pelaksanaan kemitraan ACCESS Phase II dengan empat Pemkab di Sulsel. Dari Kabupaten Gowa pemaparan dilakukan Muchlis Tate Kepala Kantor Satu Atap Kab. Gowa. Dalam pemaparannya Muchils menyampaikan beberapa perubahan positif telah terjadi khususnya di warga yang didorong oleh pelaksanaan kemitraan ini di Kab. Gowa.
Diantaranya mulai aktifnya kembali Kadarkum di Kec. Parangloe yang didorong oleh Yayasan Pendidikan Lingkungan, Pelayanan Kesehatan yang semakin baik khususnya mendorong terwujudnya desa siaga. Demikian pula partisipasi warga dalam pendidikan khususnya di wilayah mitra Pendidikan Partisipatif kerja sama The Gowa Center (TGC) dengan 12 sekolah di Bajeng dan Bontonompo. Partisipasi yang terbentuk antara lain orang tua peserta didik sudah semakin intens mendampingi pendidikan anak-anak mereka. (TGC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar