Sabtu, 04 Juni 2011

Prangko Media Ajar yang Menyenangkan

Prangko Sultan Hasanuddin.
Kompleksitas Tema sebagai Pendukung Utama
Darmawan Denassa

Prangko secara etimologi berasal dari bahasa Latin Franco,  diperkenalkan oleh Rowland Hill dan digunakan di Inggris pertama kali pada tahun 1840.
Keragaman gambar yang kompleks menjadikan prangko sangat berpotensi menjadi media ajar pada pendidikan formal dan non formal. Gowa Center


Melalui benda pos ini kita akan dengan mudah memperoleh bahan tentang apa saja yang bisa dihubungkan dengan materi pembelajaran bagi peserta didik. Dalam setiap prangko selain tema yang dimuatnya, akan tercantum pula nama negara penerbit dan nominal (harga), ini dapat kita sebut dengan informasi umum. The Gowa Center

Melalui informasi umum saja prangko dapat dijadikan sebagai media ajar untuk mengenal negara penerbit dan mata uangnya.
Seperti halnya prangko yang dikeluarkan pemerintah RI, sejak tahun 1945 sampai saat ini  telah meterbitkan sekian banyak tema anatar lain: pakaian adat, lambang, dan cerita rakyat seluruh provinsi; lingkungan hidup, bahaya narkoba, pendidikan, olah raga, tokoh, dll.
Bahkan dengan prangko sejarah perjalanan bangsa dapat dikaji. Mengetahui  perpindahan kekuasaan dengan jelas dapat terlihat dalam prangko sejak masa pemerintahan Belanda, Jepang, periode pemerintahan orde lama sampai reformasi, semuanya terekam dalam benda yang bernama prangko.  (DN). The Gowa Center

Tidak ada komentar:

Posting Komentar