Sabtu, 16 Juli 2011

Partner Proggress Review (PPR) II

Parnert Proggers Review (PPR) II Pendidikan Partisipatif.Foto: TGC
Gowa Center. Pelaksanaan kemitraan antara 12 sekolah (kepala sekolah dan komite sekolah), Balai Rujukan Keluarga dan Layanan Pembangunan (Baruga Sayang),  Community Center (CC), dan  The Gowa Center (TGC) atas dukungan Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS) Phase II saat ini telah berlangsung satu tahun.

Kegiatan ini mempertemukan semua mitra Pendidikan Partisipatif yang terdiri atas  Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Baruga Sayang, dan Community Center (CC).
CC merupakan mitra yang terbentuk setelah pelaksanaan kegiatan Pendidikan Partisipatif berjalan. CC didorong oleh warga khususnya orang tua peserta didik yang sering bertemu di sekolah yang awalnya difasilitasi melalui Pendidikan Partisipatif.
TGC juga mengundang mitra strategis Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kab. Gowa, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa dan Kelurahan (BPMPDK) Sulsel. Namun mereka belum hadir dalam pelaksanaan kegiatan kali ini.

Selain mitra startegis diundang pula Anggota Komisi IV DPRD Kab. Gowa yang membidani Kesejahteraan Rakyat, Pemerintah desa dan kelurahan.

Tujuan PPR sebagai media evaluasi dan monitoring, berbagi pengalaman berharga, dan perubahan positif, selama mengikuti kegiatan Pendidikan Partisipatif. Selain itu PPR ke II ini juga akan mengidentifikasi apa yang akan dilaksanakan bersama dan bagaimana strategi agar pelaksanaan kemitraan bisa  berjalan lebih baik lagi.

Pada sesi diskusi ditemukan beberapa perubahan dalam enam bulan terakhir,  diantaranya bertambahnya sekolah yang melaksanakan pertemuan dengan warga jika semseter I baru  enam sekolah saat telah terlaksana di tujuh sekolah, jika sebelumnya hanya melibatkan satu sampai dua kelas (selain SLB yang seluruh kelas) sudah melibatkan lebih banyak kelas.

Sesi pembagian kelompok, komite sekolah menyampaikan dalam  enam bulan terakhir telah terlaksana beberapa penyegaran struktur komite sekolah dimana pemilihannya melibatkan warga dan dilaksanakan secara demokratis. Selain itu masyarakat semakin banyak yang mengetahui keberadaan sekolah.
“Ketika komite dipilih secara langsung akan muncul kesadaran untuk melakukan kinerja karena akan malu jika sudah dipercaya warga tetapi tidak memberikan manfaat pada pelaksanaan pendidikan di sekolah dan masyarakat” Maksun Daeng Nyengka Ketua Komite SDI Ta’bingjai.
Kegiatan ini difasilitasi Sultan Darampa dihadiri Ratnah Arasy PO ACCESS Phase II Sulsel. (TGC)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar