Gowa Center. OpenStreetMap
(OSM) merupakan situs online yang menyediakan peta dunia secara gratis. Cara
kerjanya seperti wikipedia semua orang bisa menambahkan atau memperbaiki
kesalahan informasi yang terdapat dalam peta bahkan membuat peta pada daerah
yang belum terpetakan dengan cara mendaftar lebih dahulu. Dewasa ini telah
terdapat 500.000 orang yang telah memiliki akun OSM.
Lokalatih OSM dan QGIZ di Kuta-Bali, Oktober 2012. Foto: DN. |
Banyak
pihak dan negara yang telah terbantu dengan keberaan peta dari OSM. OSM melalui
Humanitarian Openstreetmap Tim (HOT)
berhasil membantu pemetaan di Haiti ketika dilanda gempa tahun
2010, gempa dan tsunami di Jepang tahun
2011, serta pemetaan di Kibera.
Kibera
merupakan perkampungan kumuh yang dihuni sekitar 1,5 juta jiwa warga Kenya dan
menjadi kampung kumuh terbesar di Afrika. Hasil pemetaan melalui OSM menjadi
salah satu solusi memperbaiki perkampungan itu.
Di
Indonesia OSM telah membantu pemetaan untuk perbaikan kota Padang Sumatera
Barat setelah diterkena gempa pada tahun 2009 dan banjir besar di Ambon.
Untuk
mendorong lebih banyak pihak yang belajar ilmu pemetaan, HOT bekerja sama
dengan ACCESS Tahap II melaksanakan palatihan lanjutan cara menggunakan OSM
sejak 8 hingga 12 Oktober 2012 di Kuta, Bali. Kegiatan ini diikuti 27 orang
peserta dari empat provinsi di KTI yakni NTB, NTT, Sulsel, dan Sultra. Peserta didorong
menyebarkan pengetahuan tentang penggunaan OSM di lembaga, warga dan organisasi
warga, pemerintah, pihak lain yang berminat melakukan pemetaan.
Dalam
kegiatan ini peserta mempelajari akurasi data, menyelesaikan masalah setelah
pemetaan, dan menghubungkan peta hasil OSM dengan quantum GIZ. Hadir sebagai
pelatih Kate Champman, Katrina Engelsted, Vasanthi, Harry, Adityo, dan Dewi
dari HOT.
Secara
khusus pelatihan ini untuk menguatkan
organisasi pemberdayaan memasukkan data hasil kegiatan menjadi informasi
berbasis peta yang bisa diakses secara luas maupun untuk kebutuhan khusus.
Informasi tentang sarana maupun pengguna pelayanan publik, data sosial warga,
dan informasi wilayah bisa termuat dalam peta. Informasi itu dapat memuat
angka, tulisan, atau simbol. Informasi
tersebut akan bermanfaat bagi pihak tertentu khususnya pemerintah dalam
mengambil keputusan yang tepat.
Bermanfaat pula sebagai petunjuk bagi pihak yang ingin mengunjungi suatu
tempat atau dalam membantu wilayah yang
dilanda bencana. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar