Jumat, 27 November 2015

Bunga Bangkai Mekar di RHD

Gowa Center. Bunga Bangkai (Amorphophallus paeoniifolius) mekar kembali di Rumah Hijau Denassa (RHD) yang terletak di Jalan Borongtala No. 58 A, Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulsel. Dengan mekarnya dua batang bunga Ini, menjadikan 29 batang yang di tanam satu areal telah mengalami empat tahap periode mekar. Bunga yang mengeluarkan bau busuk seperti bangkai ini pertama kali mekar dua batang pertengahan Oktober 2015 silam, kemudian mekar kembali dua batang perengahan November. Pada tanggal 21 mekar satu batang dengan tinggi dan besar yang melebih dua phase sebelumnya. Tanggal 23 dan 24 kembali mekar masing-masing satu batang.

Bunga Bangkai (Amorphophallus paeoniifolius) sedang mekar
penuh di Area Konservasi Bunga Bangkai kawasan Konservasi
Rumah Hijau Denassa (RHD) di Gowa, Sulsel (21.11.2015)

Sejak 2009 lalu RHD telah menyelamatkan satu batang Bunga bangkai lokal asal Takalar, yang telah mekar tiga kali yakni pada tahun 2009, 2012, 2013, dan 2014. Tahun 2014 RHD menanam 31 batang bunga jenis dalam sebuah area konservasi tersendiri yang telah mekar akhir 2014 dan akhir tahun ini mekar kembali.

Dua ukuran terbesar dari 15 bunga yang mekar tahun ini  melewati puncak mekar Kamis, 26 November 2015. Ukuran paling besar mencapai 71 cm dari pangkal batang hingga ujung mahkota. Lingkar kelopak mencapai 142 cm, dengan tinggi mahkota 40 cm. Seperti lazimnya bunga bankai yang mekar di RHD bunga ini mencapai periode puncak antara pukul 15.30-21.30 ditandai dengan keluarnya aroma menyengat berbau bangkai hingga radius 150 meter dari bunga. “Bau busuk dihasilkan tumbuhan ini sebagai penarik lalat dan serangga lain untuk membantu penyerbukan” Darmawan Denassa pendiri RHD.    

Selain mengeluarkan aroma yang khas seperti bangkai. Bunga bangkai merupakan salah satu jenis tumbuhan yang menghasilkan bunga dengan ukuran terbesar di dunia. Tergangungya ekosistem dan pengambilan umbi bunga bangkai jenis Amorphopallus menjadi ancaman jenis ini bisa bertahan secara alami.

“Bunga bangkai menjadi salah satu tanda kemurnian ekosistem. Juga sebagai batas dan penanda musim yang bisa dipedomani khususnya petani dalam menentukan masa tanam” Denassa.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar