Selasa, 29 Desember 2015

Budidaya Lawi-lawi di Tambak

Gowa Center. Lawi-lawi merupakan salah satu sumber pangan tradisional yang kenal suku Makassar di Sulsel. Tumbuhan jenis rumput laut ini, berkembang biak di tambak dan dikonsumsi sebagai lalapan.
Lawi-lawi dikonsumsi bersama ikan atau lauk yang dimasak dengan asam.
Budidaya Lawi-lawi di Puntondo, Laikang, Takalar.
(Foto: Darmawan Denassa)


Buah lawi-lawi berbulir kecil tampak seperti anggur hijau (namun tentu tidak sebesar anggur), biji-bijinya berisi cairan yang bergetah dengan rasa asin.

Lawi-lawi dapat ditemui di pasar tradisional hampir sepanjang tahun, namun jumlahnya akan lebih banyak khususnya pada musim penghujan. Harganya antara 2.000 - 5.000 setiap kantong dengan berat antara 300 gram hingga satu kg. (Darmawan Denassa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar