Gambaran Umum
Sungai Jeneberang membelah wilayah Gowa dan merupakan salah satu potensi terbesar kabupaten ini. Foto: Darmawan Denassa |
Wilayah administrasi kabupaten Gowa sampai tahun 2016 terdiri dari 18 kecamatan dan 167 desa dan kelurahan dengan luas sekitar 1.883,33 km² atau setara 3,01 persen dari luas wilayah propinsi Sulawesi Selatan.
Wilayah kabupaten Gowa sebagian besar merupakan dataran tinggi yaitu sekitar 72,26 persen. Ada sembilan wilayah kecamatan yang merupakan dataran tinggi yaitu Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Parigi, Tombolopao, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu, dan Biringbulu. Dari total luas kabupaten Gowa 35,30 persen mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Parigi, Bungaya, dan Tompobulu.
Sistem pemerintahan diatur dalam wilayah pemerintahan Kecamatan yang terdiri atas:
● Kecamatan Barombong ● Kecamatan Bajeng
● Kecamatan Bajeng Barat ● Kecamatan Bontonompo
● Kecamatan Bontonompo Selatan ● Kecamatan Bontomarannu
● Kecamatan Manuju ● Kecamatan Tinggimoncong
● Kecamatan Parigi ● Kecamatan Tombolopao
● Kecamatan Bungaya ● Kecamatan Bontolempangan
● Kecamatan Tompobulu ● Kecamatan Biringbulu
Pemerintahan inilah yang mengatur berbagai sektor kegiatan masyarakat seperti pendidikan, teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Kabupaten Gowa dilalui 15 sungai yang cukup besar. Sungai dengan luas daerah aliran yang terbesar adalah sungai Jeneberang yaitu seluas 881 km² dengan panjang 90 km. Sehingga sebagaian besar wilayah kabupaten Gowa menggunakan sumber air sungai Jeneberang, baik sebagai bahan baku air minum maupun untuk irigasi persawahan dan tanaman pangan lainnya.
Penduduk
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk (SP) 2010, jumlah penduduk kabupaten Gowa sebanyak 652.329 orang, yang terdiri atas 320.568 laki-laki dan 331.761 perempuan. Dari hasil SP 2010 tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk kabupaten Gowa masih bertumpu di kecamatan Sombaopu yakni sebesar 19,95 persen, kemudian diikuti oleh kecamatan Pallangga sebesar 15,08 persen, kecamatan Bajeng sebesar 9,55 persen, kecamatan Bontonompo sebesar 6,03 persen dan kecamatan lainnya di bawah lima persen. Parigi, Bontolempangan, dan Manuju adalah tiga kecamatan dengan urutan terbawah yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit masing-masing berjumlah 13.100 orang, 13.212 orang, dan 14.074 orang. Sedangkan kecamatan Sombaopu dan kecamatan Pallangga merupakan kecamatan yang paling banyak penduduknya untuk wilayah di perkotaan, yakni masing-masing sebanyak 130.126 orang dan 98.372 orang.
Dengan luas wilayah kabupaten Gowa sekitar 1.883,33 kilo meter persegi yang didiami oleh 652.329 orang (2010) maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk kabupaten Gowa adalah sebanyak 1.223 orang per kilo meter persegi. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Sombaopu yakni sebanyak 4.632 orang per kilo meter persegi sedangkan yang paling rendah adalah kecamatan Paranloe yakni sebanyak 74 orang per kilo meter persegi.
Berikut jumlah penduduk Kabupaten Gowa lima tahun terakhir: 575.295 jiwa (2005), 586.069 jiwa (2006). Tahun 2015 (17/4) jumlah penduduk Gowa telah mencapai 747.257 dengan perincian laki-laki sebanyak 371.213 jiwa sedangkan perempuan sebesar 376.044 jiwa.
Sosial Budaya
Sebagian penduduk Kabupaten Gowa masih memengang nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, budaya siri na pacce masih berlaku dan dipegang teguh masyarakat Gowa. Secara umum di pelosok-pelosok pedesaan, kegiatan pembangunan dilaksanakan dengan kerjasama dalam nuansa kekeluargaan. Partisipasi masyarakat masih terlihat dalam membuat jalan baru, saluran irigasi, pembangunan rumah penduduk, dan acara perkawinan. (Darmawan Denassa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar