Sabtu, 05 Maret 2011

SDN Rappokaleleng


Salah satu sekolah dasar (SD) pertama di Bontonompo adalah SDN Center Rappokaleleng. Sekolah ini terletak di sebuah kampung bernama Rappokaleleng, di lingkungan Rappokaleleng, Kel. Tamallayang, Kec. Bontonompo, Kab. Gowa, Sulawesi-Selatan.


Rappokaleleng (bahasa Makassar) secara etimologi berasal dari dua kata rappo bermakna buah dan kaleleng sejenis tanaman merambat. Menurut penuturan masyarakat dari hasil probing staf The Gowa Center pada penyusunan profile sekolah mitra Pendidikan Partisipatif, dahulu kampung ini banyak ditumbuhi pohon Kaleleng. Dari keberadaan pohon-pohon itulah nama kampung ini berasal.
Saat ini SDN Rappokaleleng membina 315 peserta didik terdiri atas 163 laki-laki dan 152 perempuan. Dari hasil pemetaan TGC sekolah ini memiliki potensi pembelajaran berbasis lingkungan khususnya pertanian tanaman pangan (serelia) dan palawija, karena lokasi sekolah yang berdekatan dengan persawahan dan sungai kecil. Potensi inovasi pembelajaran lain yang memungkinkan antara pengembangan pembelajaran ekonomi, kepedulian warga pada pendidikan spesifik pengguna jalan raya, pembelajaran berbasis ICT (Information and communication Technologies).

Mitra Pendidikan Partisipatif
SD Center Rappokaleleng merupakan salah satu mitra program Pendidikan Partisipatif menuju Pendidikan Berkualitas di Kab. Gowa program kerjasama dengan The Gowa Center - Australian Community Development and Civil Society Strenthening Scheme (ACCESS) Phase II - Pemkab Gowa - Pemprov Sulsel. Sekolah mitra yang lain adalah SMPN 1 Bontonompo, SDN Bontorikong, SDN Kalase'rena, SDN Anassappu, SDN Romanglasa, SDI Selekowa, SDI Ta'bingjai, SDI Bategulung, SDI Palompong, SLB Bunga Biraeng, serta Balai Rujukan Keluarga dan Layanan Pembangunan (Baruga Sayang) di Desa Pabbentengang dan Kel. Kalase'rena.
Pendidikan Partisipatif bertujuan mendorong keterlibatan para pihak pada pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah melalui pendampingan pada Tata Kelola di sekolah. Tata kelola yang diharapkan terlaksana di sekolah yaitu menerapkan manajemen yang mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi. Usaha ini dilakukan pada kepala sekolah dan komite sekolah melalui peningkatan kapasitas (pelatihan, diskusi, dan pendampingan).


Kegiatan yang telah terselenggara dari kemitraan ini adalah Pemaparan Tahapan Pembelajaran oleh guru kepada orang tua (wali) peserta didik di kelas I A dan B, pada tanggal 11 Oktober 2010. (TGC 1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar