Rabu, 04 Mei 2011

Program Tidak Tinggal Kelas

Oleh Darmawan Denassa
Direktur The Gowa Center 

Gowa Center. Program Pendidikan Tidak Tinggal Kelas yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Gowa (2/5/2011) sebuah program bagi sebagian besar orang merupakan program yang belum realistis. Kami katakan belum karena sebagian besar masyarakat utamanya kepala sekolah dan guru belum memahami tujuan pelaksanaan  program. Dan kami tidak memilih diksi tidak karena keyakinan kami kelak mereka akan memahaminya. Proses pemahaman itu tentu membutuhkan waktu dan kerja keras karena program ini tentu akan terus dipandang pesimis oleh warga jika tidak diteruskan dengan kegiatan penyamaan persepsi tentang tujuan pendidikan sesungguhnya secara masif.

Program Tidak Tinggal Kelas menurut hemat saya merupakan pintu masuk menuju  pendidikan sesungguhnya. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah maidset  guru, kepala sekolah, peserta didik, orang tua, dan masyarakat.

Salah satu pintu utama menjadikan program ini bisa berjalan adalah penghapusan sistem ujian di sekolah khususnya ujian penaikan kelas dan ujian akhir penentuan kelulusan. 
Jika warga memahami semangat program ini, masyarakat bisa menghemat biaya pendidikan atau setidaknya membelajakan cost education lebih tepat dan terarah sesuai kebutuhan anaknya. (DN).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar