Peserta Lokalatih IMS mendorong TKLD melalui FLA. Foto: The Gowa Center/Darmawan Denassa |
Gowa Center. Forum Lintas Aktor (FLA) Kabupaten Bantaeng, Jeneponto, Takalar, dan Gowa berkumpul di Hotel Coklat Makassar sejak Selasa (22/11) hingga Jumat (25/11) untuk mengkaji Indeks Masyarakat Sipil (IMS). Empat kabupaten ini telah memiliki IMS sejak tahun 2009 bahkan Bantaeng dan Jeneponto telah menyusun indeks sejak 2002. Dalam proses penyusunan IMS melibatkan pemangku kepentingan di tingkat desa hingga kabupaten.
IMS disusun untuk mengetahui sejauhmana tingkat kesehatan masyarkat sipil di masing-masing
kabupaten. Arena diluar keluarga, pasar, dan kekuasaan merupakan batasan masyarakat sipil yang digunakan dalam penyusunan indeks.
Indeks ini dapat dimanfaatkan berbagai pihak seperti pemerintah, swasta, media, LSM, dan lembaga lain untuk mendorong terwujudnya tatanan masyarakat sipil yang baik. Masyarakat sipil yang sehat bisa dicitrakan sebagai masyarakat yang berkumpul secara formal atau nonformal yang memperjuangkan perbaikan diberbagai aspek sesuai tujuan organisasi atau untuk kepentingan masyarakat lebih luas. Kelompok warga yang proaktif memengaruhi kebijakan yang prorakyat, mendorong warga memenuhi hak dan kewajibannya, mempertahankan kearifan lokal, dan keluasan spektrum relasi juga termasuk ciri masyarakat sipil yang sehat.
Pendalaman IMS yang difasilitasi Ajeng Kusuma Ningrum dan Firman Mudjahid dari Yappika diikuti 21 orang, bertujuan menggunakan indeks sebagai media menguatkan FLA untuk mendorong masyarakat sipil yang sehat di masing-masing kabupaten. Dari proses ini peserta diharapkan bisa memanfaatkan indeks mendorong perbaikan masyarakat sipil dengan melibatkan pihak lebih luas di kabupaten khususnya anggota FLA. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar