Kamis, 26 Januari 2012

Mengembangkan Baruga Sayang

Baruga Sayang Karaeng Loe Desa Lantang Kab. Takalar

Gowa Center. Balai Rujukan Keluarga dan Pusat Layanan Pembangunan (Baruga Sayang) merupakan organisasi yang diinisasi pemprov Sulsel di bawah koordinasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan (BPMPDK). Wadah mensinergikan kebijakan pemerintah secara top-down dengan prakarsa dan swadaya masyarakat secara botton-up serta menjadi pusat informasi dan layanan yang dikelola komunitas dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal dalam mengambil keputusan merupakan bagian dari tujuan pembentukan organisasi Baruga Sayang. Sejak 2009 telah terbentuk 43 lokasi di desa dan kelurahan percontohan di 24 kabupaten dan kota di Sulsel.



Untuk mendorong tercapainya tujuan pembentukan berbagai penguatan dan kegiatan telah diberikan ke Baruga, salah satunya pemberian Tanah Mandiri seluas satu hektar pada desa percontohan.

Pengurus dan staf The Gowa Center (TGC) mengunjungi Baruga Sayang di Kabupaten Takalar masing-masing Baruga Sayang Lipang Bajeng di kel. Bajeng (24/1), Baruga Sayang Bungung Barania di desa Banyuanyara dan Baruga Sayang Karaeng Loe desa Lantang (25/1). Kunjungan ini untuk menemukan kekuatan dan praktek baik yang dilakukan pengurus dan warga dalam mengelola organisasi. TGC menjalin kemitraan pada dua Baruga Sayang percontohan di Gowa untuk informasi layanan publik pendidikan.

Dari kunjungan ini kami temukan informasi bahwa ketersediaan data tentang potensi SDM  dan SDA desa/kelurahan yang dilakukan Baruga Sayang telah menjadi data sumber pada pelaksanaan pembangunan di masing-masing wilayah. Sedangkan tanah mandiri yang dikelola Baruga Sayang Bungung Barania telah memberikan hasil bagi warga, pemerintah, dan pengurus dalam menjalankan organisasi. Sejak tiga tahun terakhir tanah mandiri yang berbentuk persawahan telah menghasilkan  11.8 juta rupiah dengan mekanisme pembagian 60 persen untuk pemdes dan 40 persen untuk Baruga Sayang.

"Koordinasi dengan SKPD ditingkat kabupaten merupakan tantangan terbesar yang dihadapi Baruga Sayang hingga saat ini" ungkap Anwar Daeng Tutu   ketua Baruga Sayang Bungung Barania, kendala ini juga dihadapi Baruga Sayang Lipang Bajeng.
Administrasi, pendokumentasian, aturan organisasi, penyebarluasan fungsi dan peran merupakan peningkatan kelembagaan yang harus diperhatikan untuk keberlanjutan dan pengembangan Baruga Sayang. Selain itu pengurus harus dikuatkan agar proaktif menemukan informasi kegiatan pembangunan yang dilaksanakan ditingat lokal sejak perencanaan hingga evaluasi  agar bisa manjalankan tugas dan fungsinya sebagai layanan informasi bagi warga. (DN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar