Emposipitangarri Pendidikan 2012, Bontonompo 30/5/12 |
Direktur TGC, Darmawan Denassa memperoleh kesempatan pertama memberi pengantar. Beliau menyampaikan bahwa Emposipitangarri merupakan tradisi baik yang berlangsung sejak lama, dilaksanakan untuk menemukan kesepakatan bersama menyelesaikan tantangan yang dihadapi warga dan pemerintahnya. Oleh karena itu kebiasaan baik ini dilaksanakan kembali dalam rangka nemeukan solusi dari problematika pelaksanaan layanan pendidikan di Gowa dan kesepakatan bersama berbagai pihak untuk terlibat aktif mewujudkan pendidikan yang lebih baik.
Selanjutnya, Bapak Bupati Gowa mendapat undangan memberikan sambutan dan membuka acara. Bupati Gowa diwakili Syarifuddin Kulle.
Hadirin kemudian memasuki sesi diskusi. Beberapa perwakilan SKPD tingkat provinsi Sulsel dan Gowa silih berganti memaparkan program yang akan berjalan yang dapat mendorong perbaikan pendidikan. Dimulai dari Dr. Ruslan, staf ahli Dinas Pendidikan Sulsel. Beliau mengelaborasi upaya pemerintah Sulsel mengembangkan pendidikan di Sulsel melalui program Pendidikan Gratis dan berbagai program yang dapat diakses warga. "Pendidikan saat ini menjadi kewenangan otonom kabupaten/kota sehinga pengambilan keputusan dan kebijakan lebih banyak terlaksana di kabupaten. Sedangkan pemerintah provinsi sebatas bertugas sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat." Ungkapnya.
Ruslan juga menambahkan bahwa Dinas Pendidikan merupakan SKPD yang paling banyak menggunakan anggaran dan warga bisa terlibat di dalamnya baik mengawasi atau ikut mengakses sumber-sumber anggaran itu.
Wakil dari Dinas Perikanan dan Kelautan, Baharuddin B. menyampikan bahwa Sumber Daya Manusia di Kab. Gowa tidak kalah dengan daerah, demikian pula dengan Sumber Daya Alam yang dimiliki. Pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Gowa tersedia dana untuk beberapa pemanfaatan sumber daya air tawar. Diharapkan kelompok masyarakat berkerjasama dengan dinas agar bisa mengkasesnya khususnya sekolah-sekolah yang menginginkan adanya pemeliharaan ikan air tawar sebagai media ajar bagi siswa.
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, yang diwakili Salam, memaparkan bagaiman peran Program keluarga harapan (PKH) mendorong keluarga sangat miskin bisa meningkatkan akses layanan pendidikan dan kesehatan.
PKH adalah salah satu program andalan kementrianSosial RI dengan besar anggaran mencapai 2 trilun tahun ini. Program nasional ini diberikan kepada ibu rumah tangga yang sangat miskin yang memenuhi kriteria dan ketentuan program.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan diwakili H. Sabaruddin sangat mendukung pelaksanaan kegiatan dan menyampaikan komitmen dinas untuk membantu sekolah dalam program penghijauan, menginternalisasi budaya tanam pada peserta didik, pembukaan kebun bibit rakyat dari warga atau organisasinya termasuk bagi komite sekolah, community center, dan Baruga Sayang.
Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kab. Gowa diwakili Syamsuddin, "Program Kegiatan BLH terhadap pendidikan, sebenarnya tidak ada berkaitan langsung dengan sekolah. Program kami juga masih dipandang sebelah mata sehingga jarang dilirik oleh dan mendapat usulan dari desa". Akan tetapi jika ada nanti yang bisa dikaitkan dengan kegiatan di sekolah, maka kami akan usahakan untuk dianggarkan pada tahun 2013. Untuk tahun ini terdapat pembuatan sumur resapan dan biopori jika ada sekolah atau komite yang berminat maka kami usahakan menfasilitasinya.
Sesi pemaoaran masing-masing SKPD ini berakhir, dilanjutkan tanggapan peserta yang antusias berinteraksi. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar